0 Shares

JAKARTA – Tubagus Rahmad Sukendar selaku Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) meminta kepada Kapolri melalui Irwasum untuk dapat melakukan pemeriksaan terhadap Anggota Polri berpangkat Perwira Pertama dan Perwira Menengah Yang memiliki Harta terlalu mencolok mata , hal ini disampaikan Tubagus Rahmad Sukendar yang akrab disapa Kang Tb Sukendar disaat wawancara dengan awak media terkait dengan harta kekayaan Ferdy Sambo yang melimpah dan mungkin di simpan ditaruh ditempat anggota nya yang berpangkat pama dan pamen

“Saya ada melihat beberapa pama dan pamen polri yang memiliki harta tidak wajar dan patut diduga hartanya tersebut dari pencucian uang ,kita melihat ada yang memiliki rumah mewah dibeberapa tempat dan juga kendaraan mewah , Itu uang dari mana, berapa memang gaji anggota Polri berpangkat Perwira Pertama dan juga Perwira Menengah ucap Kang Tb Sukendar Senin 15 Agustus.

“Coba dari awak media tanya sama Kapolri dan sama Menteri Keuangan, berapa gajinya untuk Perwira Pertama dan Perwira Menengah Polri , dan kenapa dia rumahnya banyak, uangnya banyak, terus mobilnya, mobil-mobil mewah mulai dari Fortuner terbaru, Fajero terkini dan mobil mewah lainnya banyak.

Saya melihat nampaknya pama dan pamen polri yang memiliki harta sangat melimpah tidak ada LHKPN di KPK
Laporan harta kekayaan penyelenggaran (LHKPN)

“Kang Tb Sukendar juga meminta KPK segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan terhadap pama dan pamen polri yang memiliki harta tidak wajar bila dibandingkan dengan jabatan dan kepangkatan nya

Alasan inilah yang harus KPK turun dan dilibatkan kare na setiap penyelenggara negara harusnya melaporkan kekayaannya dan jumlahnya bisa diakses publik lewat situs e-LHKPN.

“Sehingga (laporan kekayaan Ferdy Sambo, red) belum dapat dipublikasikan di situs e-LHKPN,” tegas Ipi.

Apalagi dengan harta nya Irjen Ferdi Sambo yang juga wah dan dianggap tidak wajar jadi Kamaruddin Simanjuntak juga Minta segera dibentuk tim independen. Bahkan kalau perlu hingga melibatkan PPATK.

“Jadi jangan-jangan uang yang besar-besar ini yang informasinya 800-1 triliun (Rp800 miliar hingga Rp1 triliun) perbulan ini mengalir hingga jauh. Kenapa semua lembaga negara ini tutup mata? Jangan-jangan semua lembaga negara sudah tersandera mafia,” ucap Kamaruddin.

“Makanya harus kita selamatkan lembaga-lembaga ini dari mafia. Terutama polri, kita selamatkan dari serangan mafia,” sambungnya.

Kamaruddin juga meminta PPATK supaya memeriksa semua rekening para ajudan Ferdy Sambo. Bahkan Kamaruddin mengaku punya informasi ada seseorang yang memiliki keterbatasan bicara tapi punya rekening gendut.

“Ada orang tidak bisa bicara, tetapi diduga punya rekening gendut di BCA. Kenapa atas nama orang tidak bisa bicara, supaya diminta keterangan dia tidak bisa ungkapkan, karena tidak bisa bicara,”