BENGKULU (PBO)-Pada hari Rabu, 24 Mei 2017 Inspektur Jenderal Polisi Dr. H. Ike Edwin, MH, MM sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik menghadiri Pelantikan Badan Peneliti Indenpenden Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) dan Seminar Nasional dengan tema Negara Hancur, Radikalisme Koruptor Menjamur dan Tata Negara Tak Teratur, yang juga dihadiri Kemenko Polhukam RI, Kemendagri RI, Kemendes PDT RI, KPK RI, BNN RI serta Muspida Provinsi Bengkulu.
Dalam sambutannya Irjen Pol. Dr. H. Ike Edwin, MH, MM maraknya Koruptor yang terjadi pada pejabat di Negeri ini karena sudah mulai langkanya mengangkat Kearifan Adat Istiadat dan Tata Krama.
“Sekarang banyak dari kita yang sudah lupa dengan Kearifan lokal dan adat istiadat warisan leluhur kita, tata krama, sopan santun. Dulu orang tua kalau ada orang mau lewat pasti nunduk sambil bilang permisi, orang sumatra Lampung, Bengkulu bilang Tabek.. orang jawab Kulon Nuwon atau Nuwon Sewo, saking menghormati orang, ajaran jang mengambil milik orang juga ditanamkan sejak kecil oleh orang tua kita dulu, misal Nak ngambil jambu/mangga itu harus ngomong sama yang punya ya izin dulu, gak baik Nak klo gak ijin Dosa, dan lain sebagainya”, Ujar Mantan Kapolda Lampung ini.
Memgenai maraknya Korupsi yang kian meraja lela, menurut Dang Ike (panggilan akrab Irjen Pol Ike Edwin) memang sangat memprihatinkan, saat Pejabat terkenal muncul di TV anak-anak sekatang sudah tahu bahwa itulah maling-maling uang rakyat, sehingga Koruptorpun adalah insiden pelajaran buruk bagi anak-anak kita.
“Hampir di Lembaga Negara sudah pernah Korup, sebut saja Eksekutif, Yudikatif dan Legeslatif semha kena kasus Korupsi bahkan banyak yang tersandung Narkoba. Harapan saya semoga BPI KPNPA RI yang dilantik ini akan menjadi contoh Tauladan bagi pemuda dan masyarakat Bengkulu sehingga menjadi Garda terdepan sebagai Lembaga yang Anti Korupsi dan Anti Narkoba. (rls)
Source : PenaBerlian.com