0 Shares

bpikpnpari.id/Jakarta – Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) menyampaikan refleksi akhir tahun terhadap kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sepanjang tahun 2025. Penilaian tersebut menyoroti adanya perubahan positif dan nyata dalam tubuh Polri menuju institusi yang lebih profesional dan humanis.

Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, menilai Polri menunjukkan kemajuan signifikan dalam pendekatan pelayanan kepada masyarakat.

Menurutnya, Polri tidak lagi semata mengedepankan pendekatan represif, namun mulai menempatkan aspek kemanusiaan, dialog, dan keadilan sosial sebagai prioritas utama.

“Sepanjang tahun 2025 kami melihat Polri semakin terbuka dan humanis. Pendekatan persuasif dalam pengamanan kegiatan masyarakat serta respons cepat terhadap pengaduan publik menjadi indikator perubahan yang patut diapresiasi,” ujar Rahmad dalam keterangannya, Rabu (31/12/2025).
Kepada media, di kantor BPIKPNPARI, jln. Buaran, Tangsel.

Menambahkan, pembenahan internal yang dilakukan Polri juga mulai dirasakan masyarakat, terutama dalam peningkatan pelayanan hukum dan penegakan disiplin terhadap anggota yang terbukti melanggar aturan. Hal ini dinilai penting untuk menjaga marwah institusi dan memperkuat kepercayaan publik.
Meski demikian, BPI KPNPA RI menegaskan bahwa ruang kritik tetap terbuka. Rahmad menyebut masih ada sejumlah persoalan yang harus dibenahi, khususnya terkait oknum yang menyalahgunakan kewenangan serta praktik-praktik yang berpotensi mencederai rasa keadilan masyarakat.

“Apresiasi bukan berarti menutup mata. Polri harus konsisten menindak tegas oknum bermasalah. Reformasi harus berjalan nyata, bukan simbolik,” tegasnya.

Menutup refleksi akhir tahun, BPI KPNPA RI berharap pada tahun 2026 Polri semakin memperkuat prinsip Presisi, meningkatkan transparansi, serta menempatkan kepentingan hukum dan keadilan rakyat sebagai orientasi utama dalam setiap kebijakan dan tindakan.