88 Shares

VIRALREPORTER5.COM, TANGERANG SELATAN | Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI, TB Rahmad Sukendar yang juga maju sebagai Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan 2020 – 2024 menyikapi Kota Tangsel dengan jeleknya pelayanan publik.

Banyak menerima keluhan warga yang memohon untuk dapat membantu dan segera menindak lanjutinya untuk membenahi pelayanan publik masyarakat di Kota Tangerang Selatan yang sampai saat ini proses nya masih lama dan berbelit belit.

Inilah salah satu yang mendasari majunya TB Rahmad Sukendar dalam Pilwali Tangerang Selatan. Banyak warga mengharapkan, TB Rahmad Sukendar dapat membawa angin perubahan khususnya di Kota Tangerang Selatan, termasuk peningkatan pelayanan publik yang prima, cepat dan tepat sasaran dengan kepastian waktu yang jelas.

Semua  masukan ini diterima TB Rahmad Sukendar saat berdialog dan bersilaturahmi dengan masyarakat di tujuh kecamatan.

Ditemui media, TB Rahmad Sukendar mengharapkan Pemerintah Tangerang Selatan harus mengeluarkan kebijakan kepada seluruh warga tangsel untuk memperbaharui kartu keluarga KK, karena banyak masyarakat merasakan tidak siapnya pelayanan tersebut, karena sifatnya hanya memperbaharui format KK lama ke format KK yang baru tetapi membutuhkan makan waktu lama, dan prosesnya tidak perlu berbelit belit hingga bulanan baru selesai.

“Coba bayangkan, masyarakat yang mengurus pembaharuan KK harus menunggu 14 hari kerja sampai 20 hari kerja dengan proses yang berbelit belit harus bolak balik dengan alasan klasik kurang administrasi. Bahkan ada salah satu  keluarga yang sempat saya jumpai disaat silaturahmi dengan warga di wilayah Pamulang Timur, ternyata harus menunggu hampir 30 hari dan tidak adanya kabar selesai atau tidaknya KK mereka.

Ada juga masyarakat yang menyampaikan keluhannya seperti mahalnya Biaya Pendidikan di Tangsel, sulitnya mendapat bangku sekolah dengan sistim Zonasi, biaya kesehatan yang mahal dan lainnya.

Bahkan TB Rahmad Suhendar menyampaikan rasa miris melihat kondisi Kota Ciputat yang merupakan sejarah awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Di Kota Ciputat lah budaya khas Betawi dan Banten sudah ada tertanam secara adat dan tradisi serta awal keberadaan berdirinya Kampus IAIN yang sekarang bernama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan RS Syarif Hidayatulah. Ini semua ada sebelum ada/berdirinya pengembang BSD yang menjadi  kawasan Kota Satelit.

Pembangunan Infrastruktur yang ada di Kota Tangerang Selatan itu, hampir 70% terbantu dengan adanya pengembang besar. Bila tidak.ada pengembang perumahan di Tangsel maka pembangunan di Tangsel tidak akan maju seperti saat ini.

Tetapi bagaimana dengan perkembangan Kota Ciputat yang merupakan sentral pusat pemerintahan Kota Tangsel ?  Pembangunan dan penataan serta perekonomiannya masih ketinggalan dan selama lebih kurang 10 tahun terakhir tidak ada perubahan yang mencolok.  Kota Ciputat sebagai sentral ekonomi dengan tingkat pertumbuhan masyarakat yang padat memberikan gambaran yang sesungguhnya akan perkembangan Kota Tangerang Selatan.

Kita bisa lihat, kata TB Rahmad Sukendar,seperti di pusat sentral ekonomi di wilayah Pasar Ciputat, terlihat para pedagang berjualan di atas trotoar hingga ke jalan-jalan utama dengan tingkat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi meskipun sudah dibangun flyover mengantipasinya. Hal ini terjadi di saat jam-jam kantor dan jam pulang kantor.

Belum lagi terkait penataan drainase dan tata ruang yang tidak pass sehingga disaat musim penghujan, debit air langsung naik menggenangi jalan dan halaman rumah penduduk hingga permasalahan sampah.  Semua ini menjadikan masalah tersendiri di Kota Tangerang Selatan dan Pekerjaan Rumah bagi Walikota Tangsel kedepannya.

Inilah yang menyikapi, TB Rahmad Sukendar siap maju di Pilkada 2020 dengan jargonnya “TANGSEL JUARA”, dan siap menjadikan Kota Tangsel yang sejahtera dan lebih baik untuk masyarakat Tangsel. (VR5)